Kabupaten Sumedang terletak antara 6º44’-70º83’
Lintang Selatan dan 107º21’-108º21’ Bujur Timur, dengan Luas Wilayah 152.220 Ha
yang terdiri dari 26 kecamatan dengan 272 desa dan 7 kelurahan. Kabupaten
Sumedang memiliki batas wilayah administratif sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Indramayu
Sebelah Selatan : Kabupaten Garut
Sebelah Barat : Kabupaten Bandung dan Kabupaten Subang
Sebelah Timur : Kabupaten Majalengka
Kecamatan paling luas wilayahnya adalah Kecamatan Buahdua
dan yang paling kecil luas wilayahnya adalah Kecamatan Cisarua.
Peta Kabupaten Sumedang
Sumedang
sering disebut puseur budaya dalam artian merupakan kota yang masih terjaga kebudayaannya. Salah
satu kebudayaanya yaitu seni Kuda renggong. Selain terkenal dengan makanan
khasnya yaitu Tahu Sumedang yang memiliki cita rasa tersendiri dan banyak
menjadi makanan favorit di berbagai kalangan, juga memiliki berbagai tempat
wisata di Sumedang dengan keindahan alamnya yang masih terjaga contohnya cagar
alam.
Cagar
alam adalah suatu kawasan suaka alam
karena keadaan alamnya mempunyai kekhasan tumbuhan,
satwa,
dan ekosistemnya atau ekosistem
tertentu yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
Contoh kawasan cagar alam yang ada di Jawa Barat salah satunya adalah Gunung Jagat yang berada di Dusun Cibareubeu,
Desa Sukamanah, Kecamaan Jatinunggal, Kabupaten Sumedang.
CAGAR ALAM GUNUNG JAGAT
Kawasan alam
Gunung Jagat terletak di Dusun Cibareubeu desa Sukamanah Kecamatan Jatinunggal
Kabupaten Sumedang. Menurut
administrasi pemerintahan terbagi dalam dua wilayah yaitu sebelah Utara
termasuk Desa Cisampih, Kecamatan Cadas Ngmpar dan bagian Selatan
termasuk desa Sukamanah. Aksesibilitas jaraknya antara lain dari Bandung -
Sumedang - Wado 70 Km, dari Wado menuju
lokasi 5 Km
Gunung Jagat di
tetapkan sebagai Cagar Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor
: 132/Kpts/Um/12/1954 tanggal 6-12-1954, seluas 126.60 Ha. Selain itu, didalamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, terdapat ekosistem yang perlu di lindungi dan
perkembangannya berlangsung secara alami. GunungJagat memiliki kodisi alam yang
masih alami dan belum pernah di ganggu oleh manusia.
Topografinya bervariasi dari bergelombang sedang, berbukit, sampai bergunung-gunung dengan ketinggian tempat antara 454 - 742 meter di atas permukaan lautt. Kawasan ini mempunyai tiga rangkaian pegunungan yaitu Gunung Jagat di sebelah Barat, Gunung Puseur di bagian Tengah dan Gunung Kencana di sebelah Timur.
Berdasarkan klasifikasi iklim dari Schmidt dan Ferguson, kawasan ini mempunyai tipe iklim C dengan curah hujan rata-rata 2.439 mm per tahun di Cadasngampar dan 3.175 mm di Wado.
Topografinya bervariasi dari bergelombang sedang, berbukit, sampai bergunung-gunung dengan ketinggian tempat antara 454 - 742 meter di atas permukaan lautt. Kawasan ini mempunyai tiga rangkaian pegunungan yaitu Gunung Jagat di sebelah Barat, Gunung Puseur di bagian Tengah dan Gunung Kencana di sebelah Timur.
Berdasarkan klasifikasi iklim dari Schmidt dan Ferguson, kawasan ini mempunyai tipe iklim C dengan curah hujan rata-rata 2.439 mm per tahun di Cadasngampar dan 3.175 mm di Wado.
Potensi biotik
dan kawasan Guung Jagat terbagi atas dua, yaitu
1.
Flora
Secara garis besar Cagar Alam ini mempunyai tipe vegetasi hutan hujan ropis dataran rendah. Jenis tumbuhan yang ada di kawasan, terbagi dalam dua kelompok yakni : Kelompok jenis berkayu seperti Teureup (Artocarpus elastica), Kiara (Ficus septica), Manglid (Mangnolia blumei), Burahol (Stelochocarpus burahol), Bungur (Langerstromia indica), Kesambi (Schleichera oleosa), Mindi (Melia azedarach). Sedangkan dari kelompok semak belukar adalah Harendong (Melastoma malabathricum) dan lain-lain. Jenis dari golongan liana dan epiphyt adalah : Kelebahe (Loqodium clociatum), Owar (Flagellaria indica), Areuy Gember (Vibraurea chololeuca), Anggrek Merpati (Phalaenopsis amabilis), Kadaka (Drynaria sp), Ketongkeng (Telosna cordata) dan lain-lain.
FaunaSecara garis besar Cagar Alam ini mempunyai tipe vegetasi hutan hujan ropis dataran rendah. Jenis tumbuhan yang ada di kawasan, terbagi dalam dua kelompok yakni : Kelompok jenis berkayu seperti Teureup (Artocarpus elastica), Kiara (Ficus septica), Manglid (Mangnolia blumei), Burahol (Stelochocarpus burahol), Bungur (Langerstromia indica), Kesambi (Schleichera oleosa), Mindi (Melia azedarach). Sedangkan dari kelompok semak belukar adalah Harendong (Melastoma malabathricum) dan lain-lain. Jenis dari golongan liana dan epiphyt adalah : Kelebahe (Loqodium clociatum), Owar (Flagellaria indica), Areuy Gember (Vibraurea chololeuca), Anggrek Merpati (Phalaenopsis amabilis), Kadaka (Drynaria sp), Ketongkeng (Telosna cordata) dan lain-lain.
Selain terdapat flora juga terdapat enis-jenis satwa liar yang ada di Cagar Alam Gunung Jaga ini antara lain : Macan Kumbang (Panthera pardus), Kucing hutan (Felis Bengalensis), Kancil (Tragulus javanica), Jelarang (Ratufa bicolor), Kalong (Pteropus vampyrus), babi hutan (Sus vitatus), Kera (Macaca fascicularis), Lutung (Tracypithecus auratus), Trenggiling (Manis javanica), Ayam Hutan (Gallus gallus), Elang Ruyuk (Spilornis cheela bido), Ular Sanca (Phyton sp), Ular Hijau (Trimeresurus albolabris) dan Biawak (Varanus salvator).
6 komentar:
Foto-foto nya bagus :v
Ssae pisan inpona. Nuhun pisan
Wah sawah pa amar ka foto.
Wah sawah pa amar ka foto.
Kalau liat dri kawasan bendungan darmaraja, saya penasaran ada satu gunung yg mnurut saya bntuk nya bagus ,krucut nya sempurna, jika saya di darmaraja/cibungur gunung itu kelihatan tinggi,saya juga bertanya sama org stempat bahwa itu gunung jagat,tpi kok ketinggian nya cmn 750'an mdlp,pdhl tinggi terlihat nya, saya masih penasaran gunung apa yg saya lihat itu.
Kalau liat dri kawasan bendungan darmaraja, saya penasaran ada satu gunung yg mnurut saya bntuk nya bagus ,krucut nya sempurna, jika saya di darmaraja/cibungur gunung itu kelihatan tinggi,saya juga bertanya sama org stempat bahwa itu gunung jagat,tpi kok ketinggian nya cmn 750'an mdlp,pdhl tinggi terlihat nya, saya masih penasaran gunung apa yg saya lihat itu.
Posting Komentar