Pages

Kamis, 30 Juli 2015

KAIN HANDUK (DESAIN TEKSTIL)

Kain handuk pada umumnya berbulu pada kedua belah muka. Kain handuk memiliki 2 jenis lusi yaitu lusi dasar dan lusi bulu, sehingga pada proses pertenunan dibutuhkan 2 lalatan untuk lusi dasar dan lusi bulu yang berbeda tegangannya.
Bahan yang digunakan biasanya katun, ada kalanya benang linen dengan twist rendah sekali supaya dapat menyerap air. Benang lusi bulu biasanya Ne1 12 atau Ne124/2 yang memiliki twist yang rendah. Untuk serat tersebut dibutuhkan serat kapas yang panjang- panjang. Bulu- bulu atau jeratan pada kain tersebut terjadi ketika ditenun, yaitu dengan pengetekan benang pakan berkelompok.
Proses terjadinya bulu handuk ini terjadi apabila :
1.    Tegangan benang lusi dibuat lebih kendor dari tegangan lusi dasar, yaitu dapat dengan cara penguluran lusi dasar dengan sistim pengereman pasip sedang untuk penguluran lusi bulu dengan sistim aktif.
2.    Menggunakan pengetekan sistim handuk dimana pada 3 pakan berlaku : Pengetekan tidak senpurna – tidak sempurna – sempurna.
3.    Pengetekan dapat dilakukan dengan sistim sisir lepas atau sisir tetap.
Pembentukan bulu menggunakan gerakan sisir tenun dan alat pengulur lusi yang memungkinkan jeratan-jeratan benang terbentuk, jeratan-jeratan bisa terbentuk pada sebelah muka kain atau pada kedua muka kain.

Pada proses pertenunan kain handuk bulu, dipergunakan dua buah boom lusi dengan penempatan satu boom dibawah, yang dipergunakan untuk lusi dasar dan satu boom lagi  di atasnya untuk pembentukan lusi bulu, seperti tampak pada gambar dibawah ini
Struktur kain handuk bulu termasuk ke dalam kelas kain bulu lusi. Sebagian benang-benang lusi membentuk jeratan yang menonjol di permukaan kain. Struktur kain tersusun atas 2 macam benang lusi dan 1 pakan. Salah satu benang lusi merupakan benang lusi dasar sedangkan satunya lagi sebagai lusi bulu. Beam tenun kedua benang lusi tersebut dipisahkan, hal ini disebabkan adanya perbedaan tegangan. Faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian sebelum melakukan proses pertenunan adalah melakukan penyetelan terhadap mekanisme pengetekan pakan dan penguluran benang lusi, penempatan beam lusi dan lusi bulu.
Pada kain handuk bulu sebagian benang-benang lusi tertentu membentuk jeratan (loop) atau lengkungan yang menonjol di pemukaan kain. Struktur ini tersusun oleh satu macam pakan dan dua macam benang lusi yang lalatanya tenunnya terpisah. Satu macam lusi bersama pakan membentuk kain dasar, sedang satu macam lusi lainya membentuk bulu-bulu loop tersebut.
Pembuatan handuk bulu dapat dikerjakan dengan menggunakan mesin tenun yang dilengkapi dengan peralatan dobby.

Mekanisme Mesin Handuk
Mesin handuk terdiri dari 2 beam lusi karena tegangan kedua jenis lusi berbeda agar terbentuk bulu. Pertama beam atas untuk lusi bulu dan beam bawah untuk lusi dasar gun Mesin ini terdiri dari 4 gun yaitu 2 gun pertama untuk lusi dasar dan 2 gun terakhir untuk lusi bulu. Pengetekan terjadi 3 kali yaitu 2 kali pengetekan tidak sempurna dan satu kali pengetekan sempurna.
Pengetekan tidak sempurna terjadi ketika sepatu berada di atas konsol dan kaki lade berada dibawah penumbuk kaki lade. Penumbuk kaku lade ini dihubungkan dengan per yang terpasang pada gun ke satu. Pengetekan tidak sempurna mengakibatkan sisir lepas dan itu terjadi karena kaki lade tertumbuk oleh penumbuk kaki lade. Pengetekan sempurna terjadi ketika sepatu di atas konsol dan kaki lade di bawah penumbuk kai lade. kaki lade berada di atas penumbuk lade karena gun ke satu turun sehingga per tidak tertarik oleh gun dan kembali ke bentuk semula. Pengetekan sempurna mengakibatkan sisir kembali ke posisi awal dan hal itu terjadi karena kaki lade tidak tertumbuk oleh penumbuk kaki lade. Mekanisme pergerakan mesin dimulai dari poros pukulan menggerakan stang tegak menuju stang T lalu diteruskan ke pisau pada dobby, akibatnya gun- gun yang terbaca oleh paku akan dinaikkan oleh jack lever..
Pada pembuatan handuk bulu, mesin tenun dilengkapi dengan boom lusi bulu, dan pengetekan juga menggunakan 2 sistem, yaitu :
a.      Pengetekan tidak sempurna, yang dilakukan sesuai dengan anyaman yang dibuat.
b.      Pengetekan sempurna, hanya dilakukan satu kali dalam tiap merapatkan lusi bulu.
Susunan lusi juga dibagi 2 jenis, yaitu :
a.       Susunan lusi dasar, contoh : 1a1, 2a1, 1a2.
b.      Susunan lusi bulu, contoh : 1a1, 2a2.

Pengaturan tinggi bulu.
1.      Pada sisir lepas pengaturan tinggi bulu dengan mengatur penekanan, jika lebih dalam maka bulunya lebih tinggi. Jika lebih keluar maka bulunya lebih pendek.
2.      Pada sisir lepas pengaturan tinggi bulu dilakukan dengan mengatur pengaturan jarak plat penahan yang akan menahan batang berayun. Jadi penagturan tinggi bulu tergantung dari langkah batang berayun pada lade yaitu jaraknya.
Seperti telah dijelaskan dimuka, bahwa mesin pembuat handuk dilengkapi dengan dua buah boom lusi. Selain itu mesin pembuat handuk juga dilengkapi dengan sepatu bulu handuk. Gambar peralatan pembentuk bulu handuk dengan sistem sisir lepas  dapat dilihat pada gambar dibawah :
gambar mesin peralatan pembentuk bulu handuk

Jika lade berayun ke depan, alat penyentuh e akan menyentuh sepatu bulu. Sepatu bulu ini dapat bergerak naik turun yang diatur oleh sebuah eksentrik. Apabila b naik, rol penyentuh a akan berjalan dibawah b sehingga h akan tertarik ke bawah, tangan-tangan f dan tutup sisir belakang berputar I berputar menurut arah jarum jam, kemudian sisir tertekan oleh palu c yang menumbuk sepatu d, maka terjadi pengetekan sempurna. Sebaliknya bila sepatu bulu b diturunkan, penyentuh rol a berjalan diatas sepatu b, stang penggerak h terdorong ke atas memutar tangan-tangan f dan tutup sisir belakang I kearah yang berlawanan arah jarum jam, kemudian sisir menjadi longgar sehingga terjadi pengetekan tidak sempurna.
Dalam pengetekan benang pakan, lusi dasar tetap dalam keadaan tegang sebagaimana biasa sehingga benang pakan tersebut mudah menggeser dalam lusi, tetapi lusi bulu keadaanya kendur dan hampir sama sekali tidak direm. Masing-masing kelompok benang pakan tersebut sudah menjadi anyaman dengan benang-benang lusi, sehingga pada waktu pakan diketek pada kain (pengetekan sempurna) lusi bulu mudah terbawa atau tertarik olehnya dari boom lsui bulu yang tidak direm. Masing-masing benang pakan seolah-olah merupakan jepitan lusi bulu. Jepitan tersebut pada waktu diketek sempurna menggeser kepada kain, sehingga terjadilah bulu-bulu dari benang lusi bulu, Panjang benang lusi dasar dan lusi bulu yang dipakai untuk setiap satu meter kain handuk kira-kia 4 meter lusi bulu dan 1,1 meter lusi dasar. 
contoh kain handuk








3 komentar:

Makasih artikelnya.. boleh minta contoh anyamanya ngga?..


Makasih artikelnya.. boleh minta contoh anyamanya ngga?..

Terima kasih info nya sangat bermanfaat :)
Mau sedikit berbagi tentang handuk microfiber, kunjungi blog nya ya http://lapmicrofiber.blogspot.co.id/2016/08/handuk-microfiber-versus-handuk-katun.html

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites