Penggintiran Turun (Up Twistting)
Penggintiran benang adalah proses merangkap beberapa
helai benang, kemudian diberi puntiran (twist) yang tertentu untuk setiap
panjang tertentu. Hasil dari proses ini disebut benang gintir (plied yarn). Ada
dua cara proses perangkapan benang..
Tujuan dari proses penggintiran benang adalah sebagai
berikut :
1. Membuat benang yang diameternya lebih
besar.
2. Membuat benang yang kekuatannya lebih
tinggi.
3. Memperbaiki kualitas/kerataan benang.
4. Membuat benang yang mempunyai
sifat-sifat tertentu.
5. Membuat benang hias.
Dalam satuan panjang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.
Twist Persentimeter (TPC)
Satuan ini biasa digunakan untuk jenis benang kapas.
2.
Twisr Perinchi (TPI)
Satuan ini banyak digunakan dalam dunia tekstil karena menganut sistim
internasional, juga digunakan untuk benang kapas (Ne1)
3.
Twist Permeter (TPM)
Satuan ini biasa digunakan untuk benang dengan nomo Td, untuk benang
filamen.
Adapun arah penggintiran benang ada 2, arah S dan arah
Z. berikut gambar arah antihan pada benang gintir :
Berdasarkan
jalannya proses benang, mesin gintir dapat digolongkan :
a. Penggintiran Turun (Down
Twister)
b. Penggintiran Naik (Up
Twister)
c. Penggintiran Basah (Wet
Twister)
d. Penggintiran Hias (Fancy
Twister)
Dalam praktek ini dibahas penggintiran turun, berikut ulasan tentang
penggintiran turun.
Penggintiran Turun (Down Twister)
Penggintiran turun termasuk pada proses
penggintiran langsung, karena bahan baku berasal dari benang single (yang telah
dikelos) dan dilakukan proses perangkapan serta penggintiran pada mesin ini
secara langsung. Termasuk juga pada proses penggulungan aktif karena produk
yang dihasilkan (benang gintir) langsung digulung pada spindel yang aktif
berputar. Disebut penggintiran turun adalah karena alur proses berasal dari
bahan baku (benang single) yang berada di atas rak (atas mesin) diubah menjadi
benang gintir yang berada di bawah mesin. Untuk merubah arah twist yaitu dengan
merubah arah belt yang melilit pada tin roll (arah dari pita spindle).
Produksi mesin gintir sama dengan panjang benang yang dapat disuapkan oleh
delivery roll, dengan kata lain panjang benang ini sama dengan kecepatan
keliling (k.k.) daripada delivery roll. Seperti kita ketahui benang yang sudah
melalui delivery roll diberi twist karena putaran traveller, karena itu sesudah
benang digulung pada bobin akan mengalami pemendekan karena adanya twist.
Keadaan ini disebut twist contaction, sehingga hasil produksi nyata tidak sama
(lebih kecil) daripada k.k. delivery roll-nya. Besar twist contraction
tergantung dari nomer benang dan banyaknya twist yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Teknologi Persiapan
Pertenunan, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Soeparli, Liek. et.al.,
1974. Teknologi Persiapan Pertenunan. Institut Teknologi Tekstil :
Bandung.
0 komentar:
Posting Komentar