Pages

Kamis, 30 Juli 2015

PENGGINTIRAN TURUN (UP TWISTING)

Penggintiran Turun (Up Twistting)
Penggintiran benang adalah proses merangkap beberapa helai benang, kemudian diberi puntiran (twist) yang tertentu untuk setiap panjang tertentu. Hasil dari proses ini disebut benang gintir (plied yarn). Ada dua cara proses perangkapan benang..
Tujuan dari proses penggintiran benang adalah sebagai berikut :
1.  Membuat benang yang diameternya lebih besar.
2.  Membuat benang yang kekuatannya lebih tinggi.
3.  Memperbaiki kualitas/kerataan benang.
4.  Membuat benang yang mempunyai sifat-sifat tertentu.
5.  Membuat benang hias.
Dalam satuan panjang dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
1.      Twist Persentimeter (TPC)
Satuan ini biasa digunakan untuk jenis benang kapas.
2.      Twisr Perinchi (TPI)
Satuan ini banyak digunakan dalam dunia tekstil karena menganut sistim internasional, juga digunakan untuk benang kapas (Ne1)
3.      Twist Permeter (TPM)
Satuan ini biasa digunakan untuk benang dengan nomo Td, untuk benang filamen.
Adapun arah penggintiran benang ada 2, arah S dan arah Z. berikut gambar arah antihan pada benang gintir :
Berdasarkan jalannya proses benang, mesin gintir dapat digolongkan :
a.   Penggintiran Turun (Down Twister)
b.   Penggintiran Naik (Up Twister)
c.   Penggintiran Basah (Wet Twister)
d.  Penggintiran Hias (Fancy Twister)
Dalam praktek ini dibahas penggintiran turun, berikut ulasan tentang penggintiran turun.
Penggintiran Turun (Down Twister)
            Penggintiran turun termasuk pada proses penggintiran langsung, karena bahan baku berasal dari benang single (yang telah dikelos) dan dilakukan proses perangkapan serta penggintiran pada mesin ini secara langsung. Termasuk juga pada proses penggulungan aktif karena produk yang dihasilkan (benang gintir) langsung digulung pada spindel yang aktif berputar. Disebut penggintiran turun adalah karena alur proses berasal dari bahan baku (benang single) yang berada di atas rak (atas mesin) diubah menjadi benang gintir yang berada di bawah mesin. Untuk merubah arah twist yaitu dengan merubah arah belt yang melilit pada tin roll (arah dari pita spindle).
Produksi mesin gintir sama dengan panjang benang yang dapat disuapkan oleh delivery roll, dengan kata lain panjang benang ini sama dengan kecepatan keliling (k.k.) daripada delivery roll. Seperti kita ketahui benang yang sudah melalui delivery roll diberi twist karena putaran traveller, karena itu sesudah benang digulung pada bobin akan mengalami pemendekan karena adanya twist. Keadaan ini disebut twist contaction, sehingga hasil produksi nyata tidak sama (lebih kecil) daripada k.k. delivery roll-nya. Besar twist contraction tergantung dari nomer benang dan banyaknya twist yang diberikan.

DAFTAR PUSTAKA
Pedoman Praktikum Teknologi Persiapan Pertenunan, Sekolah Tinggi Teknologi Tekstil.
Soeparli, Liek. et.al., 1974. Teknologi Persiapan Pertenunan. Institut Teknologi Tekstil : Bandung.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites