Pages

Jumat, 13 Mei 2016

PERAJUTAN

A. Sejarah Perajutan 
Pada teknologi pembuatan kain, perajutan merupakan salah satu cabang teknologi tersendiri yang berdiri sejajar dengan teknologi pembuatan kain lainnya, dan  secara umum klasifikasi jenis kain dapat dibagi sebagai berikut:
1.        Kain tenun (woven fabric) yang dibentuk oleh anyaman-anyaman benang
2.        Kain rajut (knitted fabric ) yang dibentuk oleh jeratan-jeratan benang
3.        Kain yang tidak termasuk kedua jenis kain di atas yaitu kain non woven (nonwoven fabric). Kain ini pada dasarnya dibentuk oleh suatu lapisan serat-serat tekstil yang dikempa.
Sejarah perajutan telah dimulai sejak ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu. Merajut pertama kali dilakukan oleh kaum pria di Jazirah Arab, Timur Tengah. Adapun tujuannya adalah untuk membuat permadani yang diperdagangkan oleh para pedagang Arab. Keterampilan merajut berikut hasil akhirnya yaitu permadani kemudian disebar ke berbagai belahan dunia. Di Asia pada awalnya dikenal didaerah Tibet, sedangkan untuk Eropa mulai dikenal di Spanyol kemudian ke daerah pelabuhan di wilayah Mediterania. Selanjutnya oleh bangsa Spanyol, keterampilan merajut tersebut disebar ke wilayah Eropa lainnya. Lambat laun karena ada kolonisasi Eropa di berbagai wilayah dunia, keterampilan ini menyebar hingga ke Amerika, Afrika, dan Asia.
Merajut dan merenda disebarluaskan di Indonesia oleh bangsa Belanda, sehingga lebih sering dikenal dengan istilah hakken (merenda) dan breien (merajut). Saat ini kegiatan merajut, yang tadinya pekerjaan kaum pria, banyak diminati kaum wanita, dimana pekerjaan merajut pada umumnya dilakukan dengan cara membuat jeratan-jeratan benang yang terangkai satu sama lain, hingga membentuk kain. Peralatan yang digunakan pun masih sangat sederhana. Pada mulanya pekerjaan ini dilakukan cukup dengan bantuan dua batang kayu, bambu atau besi yang bentuknya bulat kecil sepanjang kira-kira 40 cm (breien).

Perkembangan selanjutnya ialah menggunakan sepotong batang bulat kecil yang pada salah satu ujungnya mempunyai kain sedang bagian tengahnya berbentuk pipih (hakken). Dengan gerakan-gerakan tertentu yang cukup sederhana, alat-alat ini digerakkan dengan tangan, mengambil benang dan selanjutnya membentuknya menjadi jeratan.

Mesin rajut pertama diciptakan pada abad ke 16 di Inggris oleh William Lee. Sebagai pembentuk jeratan, mesin ini menggunakan jarum yang bergerak naik turun mengambil benang dan membentuknya menjadi lengkung jeratan (stitch/loop). Alat ini kemudian berkembang ke negara lain dan semakin mendapatkanperbaikan/penyempurnaan hingga saat ini kita kenal ada berbagai jenis mesin rajut.

Daftar Pustaka
Ø  Modul bahan ajar praktikum perajutan 2
Ø  pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%2008-4339-1996.pdf

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites